Terlampau Rindu?

Ini kali pertama aku merasa dijadikan alasan untuk berpulang
Menjadi peristirahatan usai berjuang

Apakah diri ini sedang terayu?
Atau memang terlampau rindu?

Kau, yang sedang berada jauh
Menjadi inginku untuk berlabuh

Aku mungkin tak tahu diri, 
Namun, rasa ini telah terperi
Melupakanmu bagai hati tertusuk duri
Namun sungguh, jika harus takan kutahan kau pergi

Kau mengajarkanku,
Bahwa diam bukan berarti tak mengerti
Bahwa sabar adalah cara terbaik untuk menanti
Bahwa ikhlas adalah gerbang penantian hakiki

Tak pernah kuduga hal ini kurasa
"denganmu", sungguh tak mudah kupercaya
Apakah dalam relung itu aku ada?
Apakah benar aku ada?

Kau suratkan beribu kata
Begitu cantik sulit untuk terbaca
Kadang membuat gelak tawa
Namun dapat pula menjadi lara

Suatu saat kau menerbangkanku setinggi langit
Namun kali lain kau menjatuhkanku keras ke bumi
Mudah untukku menahan diri dan memaafkan
Namun sulit untukku menghapus bayanganmu

Taukah kau apa yang kufikirkan?
Inginkah kau tau?

Fikiranku dipenuhi oleh kekhawatiran
Tentang apa yang mungkin kau rasakan
Tentang apa yang mungkin kau fikirkan
Tentang apa yang mungkin kau lakukan
Sakitkah? Resahkah? Sulitkah?

Kekhawatiran itu datang tanpa izin dari pemiliknya
Bahkan aku pun tak bisa mencegahnya~

"Ketika kita bilang ingin, Namun Allah bilang tunggu"


Aku dan Rinduku
Tangerang, 27 Januari 2016

Komentar